Senin, 26 Januari 2009

PAGI YANG HANGAT

Pagi-pagi, di depan komputer. Diskusi hangat seputar fatwa haram golput berakhir dengan kesimpulan agar fatwa tersebut dapat disosialisasikan dengan menjelaskan dasar-dasar naqliah keluarnya fatwa tersebut.
Terkait golput, ini merupakan fenomena yang bisa menurunkan legitimasi pemerintahan yang akan dipilih nanti. Apalagi setelah ada ajakan dari orang-orang yang telah kecewa dengan pemerintahan sekarang. Setelah beberapa kali pemilihan, mereka melihat tidak ada perubahan yang berarti dalam kehidupan berbangsa dan bernegara terutama dalam peningkatan kesejahteraan. Fatwa MUI tersebut lahir untuk melawan wacana ajakan golput tersebut.
Sebelumnya, aku sudah terlibat dalam diskusi hangat tentang sepakbola terutama liga Inggris yang dianggap sebagai liga terbaik di dunia. Mungkin anggapan tersebut tidak salah karena siaran pertandingan liga tersebut, khususnya pertandingan tim-tim terbaik, hanya dapat disaksikan melalui siaran TV berbayar. Kebetulan dalam rombongan kami ada tiga orang yang menjagokan tim yang berbeda dari liga tersebut. Aku sendiri menjagokan Liverpool, tim kota kelompok The Beatles. Kekagumanku pada tim ini berawal ketika menyaksikan tim tersebut bertanding dalam final liga champion tahun 1985 melawan juventus Italia. Pertandingan tersebut berakhir dengan tragedi tewasnya sekitar 85 orang penonton akibat kerusuhan yang diakibatkan oleh brutalisme pendukung Liverpool. Akibat kejadian tersebut, tim-tim Inggris divonis tidak boleh mengikuti seluruh kejuaraan eropa selama beberapa tahun. Walau akhirnya kalah, penampilan Liverpool, dengan gaya umumnya tim-tim Inggris – Kick and Run, membuatku kagum. Usiaku waktu itu sekitar 12 tahun. Aku tidak ingat nama-nama pemain yang ada di situ, namun yang aku tahu mereka adalah tim juara. Belakangan tim itu dihuni oleh nama-nama seperti John Barnes, Ian Rush, Michael Owen, Robbie Fowler, dsb. Sayangnya sudah hampir 15 tahun tim tersebut tidak lagi pernah juara di tingkat lokal, satu kali di liga champion Eropa.
Ketika liga-liga dunia periode 2008/2009 mulai bergulir, ada sedikit harapan juara bagi Liverpool karena permainan yang konsisten dan memimpin liga di awal musim. Namun memasuki putaran kedua, penampilannya mulai menurun sehingga terpuruk di urutan kedua bahkan ketiga.
Kehangatan pagi tentu saja dimulai dari rumah. Bangun pagi, shubuh berjama’ah di masjid, bercengkrama ditemani hangatnya kopi, kecup anak isteri, berdo’a untuk mereka, pamit kerja dengan muka cerah dan salam mesra. Ingatkah kita akan ayat al-Qur’an yang bertanya “Nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan?”. Pagi yang indah, udara yang sejuk, isteri yang shalihah, anak-anak yang cerdas dan sehat, kopi/teh hangat, tidakkah cukup itu sebagai bukti kecintaan Allah kepada kita? Lalu kenapa kita selalu ingkar akan ajaranNya? Masihkah kita akan berburuk sangka ketika mendapat ujian berupa musibah sementara nikmatNya tidak ada yang sanggup menghitung?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar