Senin, 27 April 2009

Kisah Ahli Tahajud : Kisah Pedang Malam Al Fatih (Sang Pembuka)

Islam menaklukkan eropa, dipimpin oleh seorang pemuda yang sangat saleh, berusia 21 tahun. Namnya Muhammad Al Fatih kesuksesan hidup ia raih, dikenang jutaan manusia sepanjang abad. Harum nama Al Fatih berkat keshalehan, keberanian dan kemuliaan akhlaknya. Umurnya muda remaja semerbak wangi, 21 tahun. Sebagai jenderal beliau memimpin laskar islam menaklukkan benteng terkuat imperium Byzantium, Konstantinopel. Kota ini diubahnya menjadi kota Istambul. Dari sini beliau menebarkan kasih sayang islam di bumi eropa.

Jika saudara bertanya siapakah yang berjasa sehingga kini benih islam tumbuh di jantung eropa, seperti Bosnia Herzegovina, misalnya? Jawabanya, sejarah tak pernah melupakan jasa orang orang turki yang gagah berani. Diantaranya Muhammad Al Fatih yang baru berusia 21 tahun.

Apa rahasia dibalik semua kesuksesan beliau? Ternyata rahasianya beliau sangat kuat shalat malamnya yaitu tahajud. Bukankah Rosululloh SAW menegakkan shalat tahajud sepanjang malam dan setiap hari? Bukankah beliau Rosululloh SAW shalat tahajud merupakan kewajiban yang tak bisa beliau tinggalkan dalam setiap perjuanganya.

Jika sudara bertanya, apakah benar Muhammad Al Fatih sudah melakukan tindakan besar yang megubah sejarah peradaban dunia? Ya, dalam sejarah, hal ini tidak aneh. Bukankah sahabat Rosululloh SAW bernama Usamah juga menjadi panglima perang dalam usia 18 tahun. Sementara yang menjadi prajuritnya adalah Umar bin Khatab sahabat besar Rosululloh SAW. Ini menunjukkan betapa kualitas keimanan dan kekuatan ruhani Usamah menjadi salah satu ukuran yang dipertimbangkan Rosululloh SAW ketika menetapkan Usamah memimpin ekspedisi militer menghadapi kekuatan super power Romawi?

Bukankah dalam usia belasan tahun Usamah bin Ladin bergabung dengan Mujahidin Afganistan melawan super power Rusia. Bukankah dalam usia 17 tahun Ibnul Khatab, warga saudi arabia, (sebelum akhirnya menjadi komandan lapangan di ladang jihad Chechnya, dan menggapai syahid dalam usia 35 tahun April 2002) menerjunkan diri dengan teguh hati ke medan jihad Afghanistan dan mengurungkan niatnya melanjutkan kuliah di Universitas terkemuka di Amerika.

Namun Sang Pedang Malam, orang asia bernama Muhammad Al Fatih merontokkan super power Romawi pada 1453, agak unik. Beliau ahli shalat malam (tahajud), ahli qiyamul lail. Beliau selau kontak dengan energi terbesar di alam semesta ini, Allah SWT. Beliau selalu taqorrub, mendekatkan diri kepada Allah SWT, The Big Boss of Universe.

Sejak kecil Muhammad Al Fatih dididik oleh seorang wali. Beliau tumbuh menjadi remaja yang memiliki kepribadian unggul. Beliau jadi Sultan, dalam usia 19 tahun menggantikan sang ayah.

Bagaimana sifat Muhammad Al Fatih sehingga beliau mampu memetik keberhasilan dalam hidupnya dengan sangat efektif, merebut benteng Konstantinopel yang kokoh itu. “sifatnya tenang, berani, sabar menanggung penderitaan, tegas dalam membuat keputusan dan mempunyai kemampuan mengawasi diri (self control) yang luar biasa. Kemampuanya dalam memimpin dan mengatur pemerintahan sangat menonjol.”

Muhammad Al Fatih sangat tegas terhadap musuh. Namun, lembut qolbunya bagai selembar sutra dalam menghadapi rakyat yang dipimpinnya. Kebiasaan Sultan Muhammad Al Fatih, unik. Beliau selalu berkeliling di malam hari, memeriksa kondisi teman dan rakyatnya. Sengaja beliau berkeliling untuk memastikan agar rakyat dan kawan-kawanya menegakkan shalat malam dan qiyamullail.

Qiyamul lail, shalat tahajud, inilah senjata utama Muhammad Al Fatih dalam mengarungi kehidupan di dunia yang fana ini. Inilah Pedang Malam, yang selalu diasahnya dengan tulus ikhlas dan khusuk, ditegakkan setiap malam. Dengan pedang malam ini timbul energi yang luar biasa dari pasukan Muhammad Al Fatih. Sjarah mencatat Muhammad Al Fatih yang baru berusia 21 tahun berhasil menggapai sukses besar, menerobos benteng Konstantinopel, setelah dikepung beberapa bulan maka takluklah Konstantinopel.

Suatu hari timbul soal ketika pasukan islam hendak melaksanakan shalat jum’at yang pertama kali di kota itu. “Siapakah yang layak menjadi imam shalat jum’at?” tak ada jawaban. Tak ada yang berani yang menawarkan diri ! lalu Muhammad Al Fatih tegak berdiri. Beliau meminta kepada seluruh rakyatnya untuk bangun berdiri. Kemudian beliau bertanya. “ Siapakah diantara kalian yang sejak remaja, sejak akhil baligh hingga hari ini pernah meninggalkan meninggalkan shalat wajin lima waktu, silakan duduk!!” Subhanalloh……!!! Maha suci Allah ! tak seorangpun pasukan islam yang duduk. Semua tegak berdiri. Apa artinya? Itu berarti, tentara islam pimpinan Muhammad Al Fatih sejak masa remaja mereka hingga hari ini, tak seorangpun yang meninggalkan shalat fardhu. Tak sekalipun mereka melalaikan shalat fardhu. Luar biasa…..!!!!!!

Lalu Muhammad Al Fatih kembali bertanya: “ Siapa diantara kalian yang sejak baligh dahulu hingga hari ini pernah meninggalkan shalat sunah rowatib?kalau ada yang pernah meninggalkan shalat sunah sekali saja silakan duduk!!!”. Sebagian lainya segera duduk. Artinya, pasuka islam sejak remaja mereka ada yang teguh hati, tidak pernah meninggalkan shalat sunah setelah maghrib, dua roka’at sebelu shubuh dan shalat rowatib lainaya. Namun ada yang pernah meninggalkanya. Betapa kualitas karakter dan keimanan mereka sebagai muslim sungguh bernilai tinggi, sungguh jujur, pasukan islam Al Fatih.

Dengan mengedarkan matanya ke seluruh rakyat dan pasukanya Muammad Al Fatih kembali berseru lalu bertanya: “ Siapa diantara kalian yang sejak masa akhil baligh sampai hari ini pernah meninggalkan shalat tahajud di kesunyian malam? Yang pernah meninggalkan atau kosong satu malam saja, silakan duduk!!” apa yang terjadi…???? Terlukislah pemandangan yang menakjubkan sejarawan barat dan timur. Semua yang hadir dengan cepat duduk!!”Hanya ada seorang saja yang tetap tegak berdiri. Siapakah dia???dialah, Sultan Muhammad Al Fatih, sang penakluk benteng super power Byzantium Konstantinopel. Beliaulah yang pantas menjadi imam shalat jumat hari itu. Karena hanya Al Fatih seorang yang sejak remaja selalu mengisi butir-butir malam sunyinya dengan bersujud kepada Allah SWT, tak kosong semalampun.

Sejak abad kedelapan sahabat Rosululloh berusaha merebut benteng ini. Salah satunya Abu Ayyub Al Anshari namun gagal. Baru setelah enam abad kemudian benteng itu berhasil direbut dibawah pimpinan Muhammad Al Fatih.Karena jasanya inilah beliau diberi gelar Al Fatih (sang pembuka) yaitu membuka kota Byzantium yang dulunya adalah Konstantinopel. Beliau adalah seorang pemberani, ahli strategi militer, juga istiqomah dalam shalat tahajudnya.

Itulah sebuah kisah sejarah yang sungguh indah dalam bungkai ketakwaan kepada Allah SWT. Kisah Pedang Malam yang merupakan rahasia sukses dari seorang pribadi penggubah sejarah, bernama Muhammad Al Fatih, orang asia asal Turki, yang baru berusia 21 tahun. Shalat Tahajud merupakan modal yang sangat penting untuk membangun kekuatan ruhiyah dalam kesuksesan Al Fatih dikemudian hari. Sehingga islam jaya, berpendar-pendar cahayanya selama 500 tahun di bumi eropa sejak abad ke-15. Semuanya berasal dari Pedang Malam Al Fatih yang amat begitu luar biasa.

Maa syaaAllah, Luar biasa……Sultan Muhammad Al Fatih (Sang Pembuka)……!!!!

Sumber: http://dieni.blog.friendster.com/

Tambahan dari pengutip :

Keberadaan Muhammad Al-Fatih telah diprediksi oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya:

“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335].

KIAT AGAR DAPAT MELAKUKAN SHALAT TAHAJJUD

Ada beberapa kiat yang dapat membantu seseorang untuk bangun di malam hari guna melakukan shalat Tahajjud. Di antaranya adalah.

[1]. Mengetahui keutamaan shalat Tahajjud dan kedudukan orang yang melakukannya di sisi Allah Ta’ala serta segala apa yang disediakan baginya berupa kebahagiaan di dunia dan akhirat, bagi mereka disediakan Surga.

Allah Ta’ala bersaksi terhadap mereka dengan kesempurnaan iman, dan tidak sama antara mereka dengan orang-orang yang tidak mengetahui. Shalat Tahajjud sebagai sebab masuk ke dalam Surga, ditinggikannya derajat di dalamnya, dan shalat Tahajjud merupakan sifat hamba-hamba Allah yang shalih serta kemuliaan bagi seorang Mukmin.

[2]. Mengetahui perangkap syaitan dan usahanya agar manusia tidak melakukan shalat malam.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda mengenai seorang laki-laki yang tidur hingga datang waktu fajar,

"Itulah seseorang yang syaitan telah kencing di telinganya -atau beliau bersabda- di kedua telinganya.” {Hadits shahih: Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 1144, 3270) dan Muslim (no. 774), dari Shahabat Ibnu Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu.}

‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallaahu ‘anhuma mengatakan, “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda

"Wahai ‘Abdullah, jangan kamu menjadi seperti si fulan, dahulu ia biasa melakukan shalat malam, kemudian meninggalkannya” {Hadits shahih: Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 1152) dan Muslim (no. 1159 (187)}

[3]. Memendekkan angan-angan dan banyak mengingat mati.

Hal ini dapat memberi semangat untuk beramal dan dapat menghilangkan rasa malas, berdasarkan hadits ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"Jadilah engkau di dunia ini seperti orang yang asing atau orang yang sedang menyeberangi jalan.”

Ibnu ‘Umar radhiyallaahu ‘anhuma mengatakan, “Apabila berada di pagi hari, janganlah engkau menunggu waktu sore. Dan apabila berada di sore hari, janganlah engkau menunggu waktu pagi. Pergunakanlah waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, dan pergunakan waktu hidupmu sebelum datang kematianmu.” {Hadits shahih: Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 6416), Ahmad (II/24, 132), at-Tirmidzi (no. 2333), Ibnu Majah (no. 4114), dan al-Baihaqi (III/369).}

[4]. Tidur di awal malam agar memperoleh kekuatan dan semangat yang dapat membantu untuk melakukan shalat Tahajjud dan shalat Shubuh.

Hal ini berdasarkan hadits Abu Barzah radhiyallaahu ‘anhu.

“Bahwasanya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat ‘Isya’ dan berbincang-bincang setelahnya.” {Hadits shahih: Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 568) dan Muslim (no. 461), lafazh ini milik al-Bukhari.}

[5]. Mempergunakan kesehatan dan waktu luang (dengan melakukan amal shalih) agar pahala kebaikannya tetap ditulis pada saat ia sakit atau sedang safar.

Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam,

"Apabila seorang hamba sakit atau safar, ditulislah baginya pahala perbuatan yang biasa ia lakukan ketika mukim dan sehat.” {Hadits shahih: Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 2996), dari Shahabat Abu Musa al-Asy’ari radhiyallaahu ‘anhu}

Maka orang yang berakal hendaklah tidak terluput dari keutamaan yang agung ini. Hendaklah ia melakukan shalat Tahajjud ketika sedang sehat dan memiliki waktu luang serta melakukan berbagai amal shalih sehingga ditulislah pahala baginya apabila ia lemah atau sibuk dari melakukan amal kebaikan yang biasa ia lakukan.

[6]. Bersungguh-sungguh mengamalkan adab-adab sebelum tidur.

Yaitu, dengan tidur dalam keadaan suci, apabila masih mempunyai hadats hendaklah ia berwudhu’ dan shalat sunnah dua raka’at, membaca dzikir sebelum tidur, mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu ditiupkan serta dibacakan padanya surat al-Ikhlaash, al-Falaaq, dan an-Naas. Kemudian usaplah dengan kedua tangannya itu seluruh anggota badan yang dapat dijangkaunya (lakukan hal ini tiga kali). Jangan lupa juga membaca ayat Kursi, dua ayat terakhir dari surat al-Baqarah, dan membaca do’a sebelum tidur. Dia juga harus melakukan berbagai sebab yang dapat membangunkannya untuk shalat, seperti meletakkan jam weker di dekat kepalanya atau dengan berpesan kepada keluarganya atau temannya atau tetangganya untuk membangunkannya.

[7]. Memperhatikan sejumlah sebab yang dapat membantu untuk melakukan shalat Tahajjud.

Yaitu, dengan tidak terlalu banyak makan, tidak membuat badannya lelah dengan melakukan pekerjaan yang tidak bermanfaat, bahkan seharusnya ia mengatur pekerjaannya yang bermanfaat, tidak meninggalkan tidur siang karena itu dapat membantu bangun di malam hari, dan menjauhi dosa dan maksiyat. Disebutkan dari Sufyan ats-Tsauri rahimahullaah beliau berkata, “Selama lima bulan aku terhalang untuk melakukan shalat malam karena dosa yang aku lakukan.” {Lihat kitab Qiyaamul Lail, Fadhluhu wa Aadaabuhu wal Asbaabul Mui’iinatu ‘alaihi fii Dhau-il Kitaabi was Sunnah (hal. 50-58).}

[Disalin dari buku Menuntut Ilmu Jalan Menuju Surga “Panduan Menuntut Ilmu”, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka At-Taqwa, PO BOX 264 – Bogor 16001 Jawa Barat – Indonesia, Cetakan Pertama Rabi’uts Tsani 1428H/April 2007M]

Indahnya Qiyamul Lail

Qiyamul lail atau yang biasa disebut juga Sholat Tahajjud atau Sholat Malam adalah salah satu ibadah yang agung dan mulia , yang disyari’atkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai ibadah nafilah atau ibadah sunnah. Akan tetapi bila seorang hamba mengamalkannya dengan penuh kesungguhan, maka ia memiliki banyak keutamaan. Berat memang, karena memang tidak setiap muslim sanggup melakukannya.
Andaikan Anda tahu keutamaan dan keindahannya, tentu Anda akan berlomba-lomba untuk menggapainya. Benarkah ?

Ya, banyak nash dalam Alquran dan Assunnah yang menerangkan keutamaan ibadah ini. Di antaranya adalah sebagai berikut:

Pertama: Barangsiapa menunaikannya, berarti ia telah mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya, sebagaimana dalam firman-Nya: “Dan pada sebagian malam hari, sholat tahajjudlah kamu sebagai ibadah nafilah bagimu, mudah-mudahan Rabb-mu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (Al-Isro’:79)

Dr. Muhammad Sulaiman Abdullah Al-Asyqor menerangkan: “At-Tahajjud adalah sholat di waktu malam sesudah bangun tidur. Adapun makna ayat “sebagai ibadah nafilah” yakni sebagai tambahan bagi ibadah-ibadah yang fardhu. Disebutkan bahwa sholat lail itu merupakan ibadah yang wajib bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan sebagai ibadah tathowwu’ (sunnah) bagi umat beliau.” ( lihat Zubdatut Tafsir, hal. 375 dan Tafsir Ibnu Katsir: 3/54-55)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda: “Sholat yang paling utama sesudah sholat fardhu adalah qiyamul lail (sholat di tengah malam).” (Muttafaqun ‘alaih)

Kedua : Qiyamul lail itu adalah kebiasaan orang-orang shalih dan calon penghuni surga.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam taman-taman surga dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan oleh Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat kebaikan, (yakni) mereka sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (Adz-Dzariyat: 15-18).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sebaik-baik lelaki adalah Abdullah (yakni Abdullah bin Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhuma, -ed) seandainya ia sholat di waktu malam.” (HR Muslim No. 2478 dan 2479).
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menasihati Abdullah ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma: “Wahai Abdullah, janganlah engkau menjadi seperti fulan, ia kerjakan sholat malam, lalu ia meninggalkannya.” (HR Bukhari 3/31 dan Muslim 2/185).

Ketiga : Siapa yang menunaikan qiyamul lail itu, dia akan terpelihara dari gangguan setan, dan ia akan bangun di pagi hari dalam keadan segar dan bersih jiwanya. Sebaliknya, siapa yang meninggalkan qiyamul lail, ia akan bangun di pagi hari dalam keadan jiwanya dililit kekalutan (kejelekan) dan malas untuk beramal sholeh.

Suatu hari pernah diceritakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang orang yang tidur semalam suntuk tanpa mengingat untuk sholat, maka beliau menyatakan: “Orang tersebut telah dikencingi setan di kedua telinganya.” (Muttafaqun ‘alaih).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menceritakan: “Setan mengikat pada tengkuk setiap orang diantara kalian dengan tiga ikatan (simpul) ketika kalian akan tidur. Setiap simpulnya ditiupkanlah bisikannya (kepada orang yang tidur itu): “Bagimu malam yang panjang, tidurlah dengan nyenyak.” Maka apabila (ternyata) ia bangun dan menyebut nama Allah Ta’ala (berdoa), maka terurailah (terlepas) satu simpul. Kemudian apabila ia berwudhu, terurailah satu simpul lagi. Dan kemudian apabila ia sholat, terurailah simpul yang terakhir. Maka ia berpagi hari dalam keadaan segar dan bersih jiwanya. Jika tidak (yakni tidak bangun sholat dan ibadah di malam hari), maka ia berpagi hari dalam keadaan kotor jiwanya dan malas (beramal shalih).” (Muttafaqun ‘alaih)

Keempat : Ketahuilah, di malam hari itu ada satu waktu dimana Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengabulkan doa orang yang berdoa, Allah akan memberi sesuatu bagi orang yang meminta kepada-Nya, dan Allah akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya bila ia memohon ampunan kepada-Nya.

Hal itu sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah dalam sabda beliau: “Di waktu malam terdapat satu saat dimana Allah akan mengabulkan doa setiap malam.” (HR Muslim No. 757). Dalam riwayat lain juga disebutkan oleh beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Rabb kalian turun setiap malam ke langit dunia tatkala lewat tengah malam, lalu Ia berfirman: “Adakah orang yang berdoa agar Aku mengabulkan doanya?” (HR Bukhari 3/25-26). Dalam riwayat lain disebutkan, bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman: “Barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya, siapa yang memohon (sesuatu) kepada-Ku, niscaya Aku pun akan memberinya, dan siapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya.” Hal ini terus terjadi sampai terbitnya fajar. (Tafsir Ibnu Katsir 3/54)


Kesungguhan Salafus Shalih untuk menegakkan Qiyamul lail

Disebutkan dalam sebuah riwayat, bahwa tatkala orang-orang sudah terlelap dalam tidurnya, Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu justru mulai bangun untuk shalat tahajjud, sehingga terdengar seperti suara dengungan lebah (yakni Al-Qur’an yang beliau baca dalam sholat lailnya seperti dengungan lebah, karena beliau membaca dengan suara pelan tetapi bisa terdengar oleh orang yang ada disekitarnya, ed.), sampai menjelang fajar menyingsing.

Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah pernah ditanya: “Mengapa orang-orang yang suka bertahajjud itu wajahnya paling bercahaya dibanding yang lainnya?” Beliau menjawab: “Karena mereka suka berduaan bersama Allah Yang Maha Rahman, maka Allah menyelimuti mereka dengan cahaya-Nya.”

Abu Sulaiman berkata: “Malam hari bagi orang yang setia beribadah di dalamnya, itu lebih nikmat daripada permainan mereka yang suka hidup bersantai-santai. Seandainya tanpa adanya malam, sungguh aku tidak suka tinggal di dunia ini.”

Al-Imam Ibnu Al-Munkadir menyatakan : “Bagiku, kelezatan dunia ini hanya ada pada tiga perkara, yakni qiyamul lail, bersilaturrahmi dan sholat berjamaah.”

Al-Imam Hasan Al-Bashri juga pernah menegaskan: “Sesungguhnya orang yang telah melakukan dosa, akan terhalang dari qiyamul lail.” Ada seseorang yang bertanya: “Aku tidak dapat bangun untuk untuk qiyamul lail, maka beritahukanlah kepadaku apa yang harus kulakukan?” Beliau menjawab : “Jangan engkau bermaksiat (berbuat dosa) kepada-Nya di waktu siang, niscaya Dia akan membangunkanmu di waktu malam.”(Tazkiyyatun Nufus, karya Dr Ahmad Farid)

Pembaca yang budiman, inilah beberapa keutamaan dan keindahan qiyamul lail. Sungguh, akan merasakan keindahannya bagi orang yang memang hatinya telah diberi taufik oleh Allah Ta’ala, dan tidak akan merasakan keindahannya bagi siapa pun yang dijauhkan dari taufik-Nya. Mudah-mudahan, kita semua termasuk diantara hamba-hamba-Nya yang diberi keutamaan menunaikan qiyamul lail secara istiqamah. Wallahu waliyyut taufiq.


(Dikutip dari tulisan al Ustadz Abu Hamzah Yusuf. URL Sumber http://www.geocities.com/dmgto/mabhats201/qiyamulail.htm), dikutip ulang dari facebook/sholat tahajud's notes

Rabu, 22 April 2009

Libya Kekuatan Baru dari Afrika

Negeri Sahara. Begitulah Libya negara berpenduduk mayoritas Mus lim yang terbentang di sepanjang pantai timur laut Afrika itu kerap dijuluki. Sejarah peradaban Islam mencatat, negara yang dikenal dengan nama resmi Great Socialist People’s Libyan Arab Jamahiriya itu turut me me gang peranan penting dalam pe nye baran Islam di benua Afrika Utara.

Kini, melalui Jam’iyah Ad- Dakwah Al-Islamiyah Al-Alamiyah yang dimilikinyanegeri petrodolar yang terhampar di daratan seluas 1.759. 540 km persegi itumulai menjadi sebuah kekuatan baru Islam di ‘Benua Hitam’ Afrika. Negara multietnis yang terdiri atas bangsa Barbar, Arab, Yunani, Malta, Italia, Mesir, Pakistan, Turki, In dia, dan Tunisia itu terletak di se belah barat Tunisia dan Aljazair.

Di bagian timur, negeri yang tercatat se bagai salah satu wilayah ter tua yang dihuni peradaban manusia itu berbatasan dengan Mesir. Di ba gian selatan, negara yang kini dipim pin oleh Kolonel Muam mar Qaddafi sejak tahun 1969 itu bertetangga dengan Sudan dan Nigeria. Popu lasi pen duduk Libya yang dikaruniai lim pahan cadangan minyak itu mencapai 6.173. 579 jiwa97 persen beragama Islam.

Menurut bukti-bukti arkeologi, di wi - la yah Libya sekitar 8 milenium SM telah berkembang kebudayaan Neoli ti kum di kawasan pantai. Masyarakat Libya kuno sudah mulai mengembang kan pertanian. Sedangkan di wilayah selatan yang terdiri atas hamparan padang pasir, masyarakat Libya kuno memiliki mata pencaharian sebagai pemburu. Asal muasal keberadaan bangsa Barbar di daratan Libya hingga kini masih diselimuti misteri. Meski be gitu, bukti arkeologi dan lingusitik mengindikasikan suku Barbar berasal dari barat daya Asia. Mereka diduga hijrah ke daratan Afrika Utara pada milenium ke-3 SM. Sejarah mencatat, wilayah Libya selalu menarik perha ti - an beragam peradaban.

Tak heran, jika penguasa negeri itu selalu silih berganti dari zaman ke zaman. Sebelum abad ke-12 SM, wilayah ini sempat dikuasai orangorang Phoenik. Bangsa Yunani Kuno juga sempat menguasai wilayah itu sekitar abad ke- 7 SM. Selama 400 tahun lamanya, wilayah Libya, Tripoli, dan Cyrenaica, sempat menjadi bagian da ri kekuasaan bangsa Romawi. Pada masa itu, penduduk Libya diki - sahkan hidup dalam kemakmur an.

Ba - ngunan Leptis Magna nan me gah yang terletak 120 km dari Tripoli menjadi sak si kekuasaan Romawi di Libya. Sisasisa peninggalan Romawi itu menunjuk - kan adanya kehidupan metropolis yang sangat maju di permulaan abad masehi. Gedung teater, pasar, istana raja, ko lam pemandian, dan lapangan olah raga yang begitu megah menjadi saksi kehi dupan masyarakat kota bangsa Romawi di da - rat an Libya. Seiring ber kuasanya Roma - wi, pada awal abad ke-2 M agama Kris - ten mulai menyebar di wilayah Libya. Libya memasuki babak baru ketika ajar an Islam memasuki negeri Sahara itu pada 642 M. Di bawah komando Jenderal Muslim, Amar bin Ash, pa su - kan tentara Islam yang saat itu berada di era kepemimpinan Umar bin Khat tab berhasil menguasai Libyaka was an Cyrenaica dan membangun markas pertahanan di Barce.

Dua tahun kemudian, pasukan ten - tara Islam mampu menembus ke ku atan Bizantium dan akhirnya m e nguasai Tri - po litania. Jenderal perang tentara Mus - lim lainnya, Uqba bin Na fi, pada 663 M juga tercatat berhasil merebut wilayah Fezzan dari Kekai sar an Bizantium. Kekuasaan Romawi semakin menyusut ketika pada 670 M, tentara Muslim mengambil alih se jum lah provinsi di Afrika. Uqba lalu mendirikan kota Kairouan di wilayah Tunisia. Mulai abad ke-8 M, wilayah Libya, Tripolitania, dan Cyrenaicaberada dalam kekuasaan Dinasti Umayyah yang berpusat di Da - maskus.

Berkuasanya Islam di wilayah Libya menjadi berkah bagi penduduknya. Dinasti Umayyah mampu menyatukan kehi dupan politik dan agama di bawah payung kekhilafahan. Pemerintahan dijalankan dengan syariah (hukum Islam)berdasarkan Alquran dan Hadis. Kehidupan masyarakat Libya be gitu makmur dan tenteram di bawah kekuasaan kekhilafahan Islam. Sektor pertanian di kawasan pesisir dan per kotaan berkembang pesat. Orang-orang kota merasa nyaman dan aman ka rena mendapat jaminan untuk ber niaga dan berbisnis. Penduduk non-Muslim mendapatkan jaminan hak atas lahan yang mereka kuasai.

Di Cyrenaica, para pemimpin gereja me nyambut datangnya Islam, karena te lah membebaskan mereka dari penindasan Bizantium. Peradaban Islam pun mulai memba - ngun perkotaan di Afrika Utara. Keda - tangan pasukan tentara Islam di Afrika Utarakhususnya Libyabu kan untuk melakukan penjajahan, melainkan un - tuk melakukan dakwah dan penaklukan saja. Berbeda dengan invasi yang dila - ku kan Barat terhadap negara- negara Islam. Mereka m e ngu a sai, menindas, mengeksploitasi, dan menjajah ketika menaklukkan sebuah wilayah.

Ekspansi yang dilakukan peradaban Islam malah membawa kedamaian dan kemakmuran bagi wilayah yang ditaklukkan tentara Islam. Perlahan namun pasti, jumlah pemeluk Islam mulai berkembang di Libya. Apalagi, tentara Muslim yang datang ke wila yah itu melakukan asimilasi dengan penduduk asli, seperti melakukan pernikahan dengan wanita di wilayah Libya. Suku Barbar yang nomaden pun ber - bondong-bondong memeluk agama Islam. Setelah ke kuasaan Dinasti Umay yah berakhir, wila yah Libya ber ada dalam naungan Kekhilafahan Ab basiyah.

Kawasan Afrika Utara termasuk Lib yadipimpin seorang amir yang berada di bawah kendali kha lifah. Pada tahun 800, Khalifah Ha run Ar-Ra syid meng - angkat Ib ra him bin Aghlab, yang mendirikan dinasti di Kai - rouan, memerintah Afrika dan Tripo lita - nia sebagai negara bagian yang otonom. Amir Aghlabid memperbaiki sistem irigasi bekas Romawi. Peradaban Is lam pun membangun kawasan Libya hingga menjadi daerah yang makmur dan ka - ya-raya. Produksi pertanian pun melim - pah ruah. Dinasti Aghlabid berlombalomba dengan Kekaisaran Bizantium untuk menguasai Medi terania Tengah.

Dari wilayah itu pula, Dinasti Agh - labid mampu mengusai Siciliawila yah otonom di Italia Selatan, dan me - mainkan peranan aktif dalam kancah perpolitikan di Italia. Setelah tenggelamnya kekuasaan Dinasti Aghlabid, kawasan Libya sempat pula dikuasai Dinasti Fatimiyah. Libya pernah pula berada dalam kekuasaan Dinasti Mam - luk dan hingga akhirnya diambil alih Kekhilafahan Turki Usmani. Seiring waktu, Libya melalui Jam’iyah Ad-Dakwah Al-Islamiyah Al- Alamiyah sangat konsisten untuk menyebarkan ajar an Islam ke ber bagai penjuru dunia.

Lemba ga ini bah kan turut meno pang gerakan dakwah Is lami - yah di se luruh nega ra Afrika. Se cara rutin, lem baga dak - wah ini mem - persatukan umat Islam dengan meng undang para ulama dan intelektual Muslim dari berbagai penjuru dunia untuk menyusun agenda dakwah. Lembaga ini pun telah membangun sederet masjid agung di berbagai be lah an dunia. Bahkan secara rutin, lem - baga ini mengundang ulama dari Indonesia. Lem - baga dakwah ini pun mendanai pembangunan Masjid Qa dafi Center di Bogor, Jawa Barat.

Libya di Era Kekuasaan Turki Usmani
Di awal abad ke-16 M, kawasan Mediterania menjadi rebutan dua kekuatan dan peradaban; Spanyol Hapsburg dan Kekhilafahan Turki Usmani. Pada 1510 M, bangsa Spanyol menginvasi Libya. Mereka menguasai Tripoli dan menghancurkan ibu kota Libya itu. Spanyol pun sempat mendirikan basis pertahanan laut di Tripoli.

Meski begitu, Spanyol tak terlalu meng anggap penting Kota Tripoli. Raja Charles V pun memercayakan pengua - saan Tripoli kepada Ksatria St John Malta. Pasukan Turki Usmani dibawah komando Admiiral Sinan Pasha pada 1551 M berhasil mengusir para kesatria Kristen yang menguasai Tripoli. Sultan Turki Usmani lalu mengangkat kapten Draughut Pasha sebagai gubernur di Tripolitania. Draughut Pasha memperbaiki kota pantai yang sempat dihancurkan bangsa Spanyol.

Secara formal wilayah kekuasaan Turki Usmani di benua Afrika dibagi menjadi tiga wilayah, yakni Aljazair, Tunis, dan Tripoli (Libya). Setelah tahun 1565 M, wilayah Tripoli dipimpin oleh seorang Pasha yang diangkat langsung oleh Sultan. Setiap wilayah diperkuat oleh pasukan tentara khusus yang personelnya berasal dari suku Turki yang benar-be - nar telah bertekad untuk mengabdikan dirinya bagi mili ter. Pada akhir abad ke-17 M, jumlah penduduk Tripoli tercatat sekitar 30 ribu jiwa. Pada masa itu, Tripoli ma sih sebatas kota kabupaten bagi Kesultanan Turki Usmani.

Selama dikuasai Turki Usmani, wilayah Libya mengalami masa pasang surut. Kekuasaan Turki di Libya berakhir pada awal abad ke-20 M. Setelah melalui pertempuran yang sangat sengit, Libya akirnya jatuh dalam genggaman kekuasaan Italia pada 1912 M. Penjajah Italia lalu menyatukan Tripolitania dan Cyrenaica pada 1934 sebagai bagian dari Libya. Hingga kini, peninggalan Kekhilafahan Usmani berupa benteng pertahanan masih berdiri kokoh di Jalan Medan Al-Jazair Tripoli. Di sebelah kiri benteng itu juga berdiri sebuah pasar, yakni Pasar Turki. Pasar rakyat itu menjadi salah satu sentra perdagangan dan niaga masyarakat Libya di Tripoli.

Dari Gerakan Sufi hingga Revolusi 1 September
Selama Italia menjajah Libya, rakyat Libya terus melakukan perlawanan. Perlawanan terhadap penjajah dari Eropa itu digelorakan oleh kaum sufi yang tergabung dalam tarekat yang didirikan oleh Muhammad bin Ali as-Sanusi (1787-1859). Setelah melalui perjuangan panjang, akhirnya pada Oktober 1951, berdasarkan konstitusi Libya menyatakan kemerdekaannya dalam bentuk negara federal monarki yang dipimpin Raja Idrissebagai kepala negara.

Perjalanan pemerintahan monarki di bawah pimpinan Raja Idris itu akhirnya berakhir pada 1 September 1969. Sekelompok tentara muda yang terdiri atas 70 orang mengambil alih kekuasaan dari Raja Idris. Penggulingan kekuasaan itu digulirkan dari kota Benghazi. Kelompok militer muda ini dipimpin oleh 12 anggota direktorat yang menamakan dirinya Revolutionary Command Council (RCC).

Sejak itulah, pimpinan militer muda yang dipimpin Kolonel Mua mar Qaddafi mendeklarasikan kemerdekaan Libya yang ke - dua kalinya. Inilah kemerdekaan Libya sepenuhnya yang be bas dari pengaruh negara-negara Barat. Libya pun memproklamasi - kan berdirinya Great Socialist People’s Libyan Arab Jamahiriya. Qaddafi tampil sebagai pemimpin tertinggi di negara itu. Tahun ini, usia Libya di bawah kepemimpinan Qaddafi memasuki usia ke-39. Selain membangun bangsanya, Qaddafi pun menaruh perhatian penting terhadap aktivitas dakwah Islamiyah. Uniknya, negara ini menghitung tahun Islam dari saat wafatnya Rasulullah SAW, bukan dari saat hijrah. Aktivitas keislaman kini terus menggeliat di Libya. Sebuah harapan baru bagi kemajuan ajaran Islam.

Penulis : hri
REPUBLIKA - Kamis, 20 Nopember 2008

PEREMPUANKU

Kupeluk erat tubuhnya. Kuciumi kedua pipi dan dahinya. Kuberikan belaian kasih sayang di rambutnya yang terurai. Kupandangi raut wajahnya. Gurat-gurat kecantikan tampak tersirat. Juga gurat-gurat semangat dan gairah kehidupan. “Bi, jangan kerja dong” dia merajuk seperti yang lalu-lalu. Aku hanya tersenyum, dia tahu bahwa permintaan itu akan sulit dikabulkan. Dia sangat mengerti kesibukanku. Ada kesepian terpancar dari ucapan dan tatapan matanya. Kulihat isyarat sayang kepadaku, ge-er, insya Allah begitu. Pagi ini dia bertanya, kenapa mama tidak telepon ya? Keresahan akan keadaan keluarga terutama mama membuatnya berjuang membela kepentingan dan masa depan mereka. Bagaimana pun kerinduan akan mereka tetap terbuncah meskipun ada suami dan anak-anak yang menemani. Perjuangan itu diawali dengan keinginan mengkuliahkan adik-adiknya. Keinginan itu sekarang sudah terkabulkan, itu cukup membuat adik-adiknya menatap kehidupan yang lebih baik. Mama sebisa mungkin dia bahagiakan di masa tuanya. Itulah yang sekarang dia lakukan. Baginya, kebahagiaan bukan hanya terpenuhinya kebutuhan jasmani. Lebih dari itu, kebutuhan rohani adalah yang paling utama karena itulah yang akan menentukan kebahagiaan kehidupan abadi nanti.

Liku kehidupan yang pernah dialami membuatnya tegar. Kesulitan pemenuhan kebutuhan lahir dan bathin membuatnya bertekad untuk memperbaikinya sekarang. Hari ini ia istirahat dari ujian akhir semester yang harus dilaluinya. Belajar, itulah yang menjadi rumus utama sepanjang kehidupan mengaliri jiwa raganya. Kesempatan untuk bisa merasakan bangku kuliah baru satu semester dia nikmati. Keinginan yang sudah lama terpendam. Pernah dia kuliah satu tahun di PGTK. Itu juga dia peroleh setelah menikah denganku. Keinginan untuk memberikan pendidikan terbaik kepada anak-anak membuat dirinya berjuang membela haknya untuk menjadi pintar. Ketika kesempatan kuliah di depan mata, tak disia-siakannya. Usianya tidak lagi muda untuk mengejar pendidikan S1, 30 tahun. Memang banyak teman-teman seumurannya yang juga baru mengecap pendidikan S1 setelah mereka bekerja, namun kadang membuatnya agak minder dan bertanya, masih pantaskah aku kuliah, mampukah aku mengejar ketertinggalanku? Aku berusaha meyakinkan dirinya untuk terus berjuang mengejar cita-citanya untuk menjadi supermom yang mampu melahirkan cendekiawan-cendekiawan baru di ranah ilmu pengetahuan seperti ust. Didin Hafidhuddin, Syaikh Yusuf Qardhawi atau imam empat madzhab, atau pionir-pionir ilmu pengetahuan lainnya. Dia selalu berfikir, bagaimana mungkin akan lahir manusia-manusia sekaliber itu dari rumah kalau ibunya tidak pintar. Dia sering membaca bagaimana ibu-ibu para mujahid itu melahirkan dan mendidik mereka. Keinginan dia untuk membawa kami sekolah di kota-kota peradaban dunia Islam membuatnya berjuang mempelajari islam secara utuh. Kajian-kajian yang diikuti di masjid dan majlis-majlis taklim, belajar bahasa arab intensif, membuatnya semakin bersemangat untuk belajar di fakultas Ahwal Syakhsiyyah (Syari’ah) di salah satu universitas swasta di kota kami. Kecerdasannya membuat adaptasi pergaulannya begitu mudah. Semua kalangan bisa dia masuki dengan mudah. Aku teringat ketika kami menunaikan ibadah haji. Rombongan kami berasal dari kalangan yang berbeda. Ada yang kaya dan miskin, ada juga yang berpendidikan tinggi dan tidak. Namun itu tidak membuatnya bingung bergaul. Semua kalangan itu bisa dia masuki dengan mudah. Dia bisa bercanda dengan anak muda atau orang tua, dengan orang kaya atau orang miskin, dengan lulusan sarjana atau yang tidak sekolah. Dia tidak merasa minder atau tinggi hati. Semua dia pergauli dengan seimbang. Dinding strata social tidak berlaku ketika dia bergaul.

Namun, hidup tetaplah hidup, ada pro dan kontra, ada dukungan dan pertentangan, ada kebajikan dan keburukan, sunatullah yang tidak bisa dielakkan. Namun ada kemudahan dibalik kesukaran, ada turunan setelah tanjakan, ada hikmah dibalik peristiwa.

Pengalaman hidup yang pernah dialami membuatnya begitu tercambuk untuk memperbaiki penampilan dalam kehidupannya. Ketika wanita-wanita seusianya telah menikmati kehidupan hasil jerih payahnya di masa lalu, dia baru bersusah payah untuk mencari kehidupannya. Ketika wanita seusianya hanya berfikir tentang keluarga, maka dia membagi fikiran itu untuk dirinya juga. Masih terlalu banyak cita-cita yang ingin diraihnya. Masih terlalu banyak asa yang didambakannya. Obsesi utamanya adalah mengantarkan anak-anaknya menjadi mujahid dan pencari syahid di jalan Allah SWT.

Ketika agresi Israel berlangsung atas gaza, maka dia berlinang air mata menyaksikan itu semua. Aksi penentangan atas agresi itu pun diikuti dengan harapan do’anya dikabulkan oleh Allah SWT. Ketika itu pula pengetahuan tentang yahudi di perdalamnya. Dengan itu pula terkuak sedikit demi sedikit tentang HAMAS. Pembinaan yang mengedepankan hafalan al-Qur’an memotivasinya untuk mulai ikut menghafal dan mengingatkan anak-anaknya untuk itu.

Dialah perempuanku, mar’ah shalihahku. Setiap detak jantung dan ayunan langkahnya adalah perjuangan dalam meraih cita-cita kehidupan.

Aku hanya bisa berdo’a “semoga Allah memudahkan langkahnya, meringankan perjuangannya dan menepikan harapannya pada cita-cita sehingga akan lahir mujahid-mujahid tangguh dan akan hadir semerbak syahid dari rumah mungil kami, amin”

Wallahu ‘alam bishshowwab

Minggu, 19 April 2009

Meraih kebahagiaan

Empat perkara menggapai kebahagiaan :
1. Menjaga amanah.
Kita diharuskan menghindari ahli ibadah yang bodoh dan orang alim yang maksiat. Kualitas ibadah orang alim dan maksiatnya berkualitas lebih baik dari orang bodoh. Pribadi yang tidak amanah dalam al-Qur'an diumpamakan seperti : monyet, babi, dan keledai.
2. Jujur dalam berucap.
Shiddiq bisa berarti jujur, benar dan setia. Semua pengertian tersebut ada dalam diri abu bakar sehingga bergelar ash-shiddiiq.
3. Akhlak yang baik pada penampilan
4. Menjaga kesucian dari makanan
Dari makanan yang diharamkan (termasuk dalam golongan orang awam, dari yang syubhat (golongan mutaqorribin, orang-orang yang dekat dengan Allah) dan dari yang mubah (termasuk dalam golongan kekasih Allah, wali)

Tanda-tanda mendapat cinta dari Allah SWT :
1. Dijauhkan dari godaan dunia
2. Diberikan pemahaman dengan agamanya
3. Diberikan kesabaran akan ujian, maksiat dan ketakwaan serta istiqomah.

Kutipan ayat :
QS. Ali-Imron : 32, Al-Baqoroh : 155 dan QS. Al-Insyirah :5-6

Senin, 30 Maret 2009

Doa 8 tahun pernikahan

Bismillahirrohmanirrahim

Hamdan na'imiin, hamdan syaakiriin
Allahummasholli 'ala Muhammad, wa 'ala alihi wa shohbihi ajma'iin

ya Allah, tak terasa 8 tahun sudah kami membangun rumah tangga ini,
Kau anugerahi dan amanahi kami tiga orang mujahid yang lucu, cerdas, sehat dan menggemaskan

terimalah syukur kami atas anugerah kehidupan ini
ampunilah kami atas kesalahan yang kami lakukan dalam menyikapi kehidupan ini

jadikanlah hati kami seluas samudera dalam menerima nikmat dan ujian kehidupan
ya Allah nikmatmu bagaikan air dalam samudera luas bahkan lebih dari itu sehingga sudah sewajarnya kami mengkhusyukan diri dalam ketaatan kepadaMu
sedangkan ujianmu hanyalah sedikit sehingga tidak pantas kami berkeluh kesah atas ujian yang Kau berikan kepada kami

irama kehidupan yang mengalun dari celotehan anak-anak kami adalah nikmat
tangisan manja mereka juga nikmat, juga kemarahan mereka, semua adalah nikmat yang seharusnya kami syukuri

jalinan kasih yang telah kami rajut adalah dalam rangka membangun kehidupan yang Engkau perintahkan, maka kami berusaha untuk menjadikan wahyuMu sebagai panduan dan utusanMu sebagai tauladan

ya Allah, kami adalah makhluk lemah dan bodoh, maka bimbinglah kami dalam membina rumah tangga ini,

wahai yang membolak-balikkan hati, tetapkan hati kami dalam agamaMu

jadikanlah rumah kami sebagai cahaya penerang kemuliaan bagi tetangga kami, bagi orang-orang di sekitar kami, juga bagi manusia pada umumnya

jadikanlah rumah kami sebagai tempat melahirkan generasi-generasi baru ilmu pengetahuan, generasi baru penegak risalahMu seperti yang engkau berikan kepada keluarga ulama-ulama salafushshalih terdahulu

limpahkanlah kepada kami cahaya keimanan, keislaman, cahaya pengetahuan dan segala macam cahaya kebaikan

ya Allah, sesungguhnya Engkau maha mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan kecintaan kepadaMu, bertemu untuk taat kepadaMu, bersatu dalam dakwahMu, dan berjanji setia untuk membela syari'atMu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya, ya Allah, kekalkanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya dan penuhilah dengan cahayaMu yang tidak pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakkal kepadaMu, hidupkanlah dengan ma'rifahMu, dan matikanlah dalam syahid di jalanMu. sesungguhnya Engkau sebaik-baik penolong dan sebaik-baik pelindung.

ya Allah, mungkin esok hari kami tidak akan menikmati mentari atau sejuknya udara karena panggilanMu, maka bimbinglah kami untuk melewati setiap detik dan desah nafas kehidupan dalam ketaatan kepadaMu, jadikanlah setiap langkah dan tingkah kami adalah kebaikan yang kelak akan menjadi tabungan kami di yaumil akhir

ya Allah, saat ini kami ingin sekali merasakan nikmatnya menjadi penghafal al-Qur'an, merasakan nikmatnya keimanan dan kekhusyukan dalam taat kepadaMu, sekali lagi bimbinglah kami untuk mendapatkannya

juga ya Allah, kami ingin sekali merasakan kehidupan di tempat rasulMu membangun peradaban yang penuh dengan cahaya kemuliaan, Mekah yang mulia dan Madinah yang penuh cahaya, kabulkanlah keinginan itu ya Allah...

mungkin terlalu banyak keinginan kami namun amal kami tidak mencukupi untuk mendapatkannya, tapi kami yakin Engkau maha pengasih, maha penyayang, maha pemurah, maha pengabul permintaan hamba-hamba sehingga kami juga yakin tidak akan pernah bosan mendengar doa-doa kami dan juga tidak akan pernah melewatkan kecuali dengan mengabulkannya.

ya Allah, jadikanlah sisa hidup kami adalah sisa hidup yang bermanfaat bagi orang lain, amal kami adalah amal yang penuh keikhlasan

ya Allah berikanlah kesehatan dan kebahagiaan hidup kepada ibu-ibu kami, ma haji dan umi haji, berikanlah kenikmatan kubur dan tempat istirahat yang lapang kepada bapak-bapak kami, bapak Halim Badrudin dan papa Anwar Basrides.

mudahkanlah kami dalam menghadapi sakaratul maut dan husnul khatimah di akhir kehidupan dunia kami.

Rabbighfirlana waliwalidaina warhamhum kama rabbayana shigoro

Rabbana hablana min azwajinaa wa dzurriyatinaa kurrota 'ayun waj'alna lilmuttaqiina imaama

Rabbana aatinan fiddunia hasanah wa fil akhiraati hasanah wa qinaa 'adzabannaar wadkhilnal jannata ma'al abror yaa 'aziiz ya ghoffaar ya rabbal 'alamiin

walhamdulillahi rabbil 'alamiin

Senin, 26 Januari 2009

WAKTU

Mukaddimah
Firman Allah SWT dalam QS. Al-Munafiqun (63) : 9-11
9. Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah orang-orang yang merugi.
10. dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku Termasuk orang-orang yang saleh?"
11. dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan.

I. Bukti Islam menghargai waktu
1. Islam memerintahkan untuk mengambil pelajaran dari waktu

2. Media untuk mengingat nikmat Allah

3. Waktu adalah amanah dari Allah SWT
“Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan baik amalnya, sejelek-jelek manusia adalah yang panjang umurnya dan jelek amalnya”

4. Ibadah dikaitkan dengan waktu
- Waktu sholat, QS. Annisa (4) : 103
103. Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.

- Puasa, QS. Al-Baqoroh (2) : 185
185. (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

- Haji, QS. Al-BAqoroh (2) : 197
197. (Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi[122], Barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, Maka tidak boleh rafats[123], berbuat Fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan Sesungguhnya Sebaik-baik bekal adalah takwa[124] dan bertakwalah kepada-Ku Hai orang-orang yang berakal.

[122] Ialah bulan Syawal, Zulkaidah dan Zulhijjah.
[123] Rafats artinya mengeluarkan Perkataan yang menimbulkan berahi yang tidak senonoh atau bersetubuh.
[124] Maksud bekal takwa di sini ialah bekal yang cukup agar dapat memelihara diri dari perbuatan hina atau minta-minta selama perjalanan haji.

II. Kewajiban kita terhadap waktu
1. Memelihara manfaat waktu

2. Tidak menyia-nyiakan
Ali bin Abi Thalib mengatakan : “Waktu bagaikan pedang, apabila tidak digunakan dengan baik maka akan menebas kita”
Sesuatu yang patut kita sesalkan adalah ketika jatah umur berkurang dan amal tidak bertambah

3. Mengisi kekosongan
Dua nikmat yang dapat membuat binasa dan tertipu adalah sehat dan waktu yang kosong

4. Berlomba-lomba dalam kebajikan

5. Belajar dari perjalanan hari demi hari untuk muhasabah
QS. Al-hasyr (59) : 18
18. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

6. Mengatur waktu
Waktu untuk ibadah
Waktu untuk tafakur
Waktu untuk muhasabah
Waktu untuk mencari rizki
sehingga terpenuhi kebutuhan jasmani dan rohani

7. Tiap waktu ada aktivitas tertentu
Empat waktu yang dimiliki oleh manusia :
a. Waktu nikmat dengan bersyukur
QS. Ibrahim (14) : 7
7. dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

b. Waktu susah – bersabar
QS. Al-Baqoroh (2) : 155-156
155. dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"[101].

[101] Artinya: Sesungguhnya Kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah Kami kembali. kalimat ini dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil.

c. Waktu takut – memohon
QS. Al-Baqoroh (2) : 186
186. dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

d. Waktu berbuat maksiat – segera istighfar
QS. Az-Zumar (39) : 53
53. Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa[1314] semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

[1314] Dalam hubungan ini Lihat surat An Nisa ayat 48.

KUNCI SURGA
a. Budayakan salam
b. Banyak berbagi
c. Sambungkan silaturrahim
d. Bangun malam untuk sholat ketika manusia sedang tidur, waktu-waktunya :
- waktu utama pukul ………… sd 10 malam
- waktu lebih utama, pukul 10 sd 01 dinihari
- waktu paling utama pukul 01 sd shubuh

Dua bencana waktu :
1. Lalai, QS Al-‘Araf (07) : 179
179. dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai.

2. Menunda-nunda pekerjaan

Amalan yang bernilai ibadah :
- Niat ikhlas
- Sesuai syar’i

Muadz bin Jabal

Tatkala Rasulullah mengambil bai'at dari orang-orang Anshar pada perjanjian Aqabah yang kedua, diantara para utusan yang terdiri atas 70 orang itu terdapat seorang anak muda dengan wajah berseri, pandangan menarik dan gigi putih berkilat serta memikat perhatian dengan sikap dan ketenangannya. Dan jika bicara maka orang yang melihat akan tambah terpesona karenanya . . . .!Nah, itulah dia Mu'adz bin Jabal r.a . . . . .Dan kalau begitu, maka ia adalah seorang tokoh dari kalangan anshar yang ikut bai'at pada perjanjian Aqabah kedua, hingga termasuk Ashshabiqul Awwalun, golongan yang pertama masuk Islam. Dan orang yang lebih dulu masuk Islam dengan keimanan serta keyakinannya seperti demikian, mustahil tidak akan turut bersama Rasulullah dalam setiap perjuangan. Maka demikianlah halnya Mu'adz . . . .Tetapi kelebihannya yang paling menonjol dan keitstimewaannnya yang utama ialah fiqih atau keahliannya dalam soal hukum. Keahliannya dalam fiqih dan ilmu pengetahuan ini mencapai taraf yang menyebabkannya berhak menerima pujian dari Rasulullah SAW dengan sabdanya : "Ummatku yang paling tahu akan yang halal dan yang haram ialah Mu'adz bin Jabal."Dalam kecerdasan otak dan keberaniannya mengemukakan pendapat, Mu'adz hampir sama dengan Umar bin Khattab. Ketika Rasulullah SAW hendak mengirimnya ke Yaman, lebih dulu ditanyainya :"Apa yang menjadi pedomanmu dalam mengadili sesuatu, hai Mu'adz?", tanya Rasulullah SAW."Kitabullah", ujar Mu'adz."Bagaimana jika kamu tidak jumpai dalam Kitabullah?", tanya Rasulullah pula."Saya putus dengan Sunnah Rasul", ujar Mu'adz."Jika tidak kamu temui dalam Sunnah Rasulullah?", tanya Rasulullah pula."Saya pergunakan fikiranku untuk berijtihad, dan saya takkan berlaku sia-sia", ujar Mu'adz.Maka berseri-serilah wajah Rasulullah SAW, sabdanya: "Segala puji bagi Allah yang telah memberi taufiq kepada utusan Rasulullah sebagai yang diridhai oleh Rasulullah . . ."Maka kecintaan Mu'adz terhadap Kitabullah dan Sunnah Rasulullah tidak menutup pintu untuk mengikuti buah fikirannya, dan tidak menjadi penghalang bagi akalnya untuk memahami kebenaran-kebenaran dahsyat yang masih tersembunyi yang menunggu usaha orang yang akan menghadapi dan menyingkapnya. Dan mungkin kemampuan untuk berijtihad dan keberanian menggunakan otak dan kecerdasan inilah yang menyebabkan Mu'adz berhasil mencapai kekayaan dalam ilmu fiqih, mengatasi teman dan saudara-saudaranya hingga dinyatakan oleh Rasulullah sebagai "orang yang paling tahu tentang yang halal dan yang haram". Dan cerita-cerita sejarah melukiskan dirinya bagaimana adanya, yakni sebagai otak yang cermat dan jadi penyuluh serta dapat memutuskan persoalan dengan sebaik-baiknya . . . .Di bawah ini kita muat cerita tentang A'idzullah bin Abdillah yakni ketika pada suatu hari di awal pemerintahan Khalifah Umar, ia masuk mesjid bersama beberapa orang shahabat, katanya:"Maka duduklah saya pada suatu majlis yang dihadiri oleh tiga puluh orang lebih, masing-masing menyebutkan sebuah hadits yang mereka terima dari Rasulullah SAW. Pada halaqah atau lingkaran itu ada seorang anak muda yang amat tampan . . . . hitam manis warna kulitnya, bersih, manis tutur katanya dan termuda usianya di antara mereka. Jika pada mereka terdapat keraguan tentang suatu hadits, mereka tanyakan kepada anak muda itu yang segera memberikan fatwanya, dan ia tak hendak berbicara kecuali bila diminta . . . . Dantatkala majlis itu berakhir, saya dekati anak muda itu dan saya tanyakan siapa namanya, ujarnya: Saya adalah Mu'adz bin Jabal."Shahar bin Hausyab tidak ketinggalan memberikan ulasan, katanya:"Bila para shahabat berbicara sedang di antara mereka hadir Mu'adz bin Jabal, tentulah mereka akan sama meminta pendapatnya karena kewibawaannya . . . .!"Dan Amirul Mu'minin Umar r.a. sendiri sering meminta pendapat dan buah fikirannya. Bahkan dalam salah satu peristiwa di mana ia memanfaatkan pendapat dan keahliannya dalam hukum, Umar pernah berkata: "Kalau tidaklah berkat Mu'adz bin Jabal, akan celakalah Umar!"Dan ternyata Mu'adz memiliki otak yang terlatih baik dan logika yang menawan serta memuaskan lawan, yang mengalir dengan tenang dan cermat. Dan di mana saja kita jumpai namanya - di celah-celah riwayat dan sejarah, kita dapati ia sebagi yang selalu menjadi pusat lingkaran. Di mana ia duduk selalulah dilingkungi oleh manusia.Ia seorang pendiam, tak hendak bicara kecuali atas permintaan hadirin. Dan jika mereka berbeda pendapat dalam suatu hal, mereka pulangkan kepada Mu'adz untuk memutuskannya. Maka jika ia telah buaka suara, adalah ia sebagimana dilukiskan oleh salah seorang yang mengenalnya: "Seolah-olah dari mulutnya keluar cahaya dan mutiara . . . .". Dan kedudukan yang tinggi di bidang pengetahuan ini serta penghormatan Kaum Muslimin kepadanya, baik selagi Rasulullah masih hidup maupun setelah beliau wafat, dicapai Mu'adz sewaktu ia masih muda. Ia meninggal dunia di masa pemerintahan Umar, sedang usianya belum 33 tahun . . . .!Mu'adz adalah seorang yang murah tangan, lapang hati dan tinggi budi. Tidak suatupun yang diminta kepadanya, kecuali akan diberinya secara berlimpah dan dengan hati yang ikhlas. Sungguh kemurahan Mu'adz telah menghabiskan semua hartanya.Ketika Rasulullah SAW wafat, Mu'adz masih berada di Yaman, yakni semenjak ia dikirim Nabi ke sana untuk membimbing Kaum Muslimin dan mengajari mereka tentang seluk-seluk Agama.Di masa pemerintahan Abu Bakar, Mu'adz kembali ke Yaman, Umar tahu bahwa Mu'adz telah menjadi seorang yang kaya raya, maka diusulkan Umar r.a kepada khalifah agar kekayaannya itu dibagi dua. Tanpa menunggu jawaban Abu Bakar, Umar segera pergi ke rumah Mu'adz dan mengemukakan masalah tersebut.Mu'adz adalah seorang yang bersih tangan dan suci hati. Dan seandainya sekarang ia telah menjadi kaya raya, maka kekayaan itu diperolehnya secara halal, tidak pernah diperolehnya secara dosa bahkan juga tak hendak menerima barang yang syubhat. Oleh sebab itu usul Umar ditolaknya dan alasan yang dikemukakannya dipatahkannya dengan alasan pula . . . . Umar berpaling meninggalkannya.Pagi-pagi keesokan harinya Mu'adz pergi ke rumah Umar. Demi sampai di sana, Umar dirangkul dan dipeluknya, sementara air mata mengalir mendahului perkataannya, seraya berkata:"Malam tadi saya bermimpi masuk kolam yang penuh dengan air, hingga saya cemas akan tenggelam. Untunglah anda datang, hai Umar dan menyelamatkan saya . . . . !"Kemudian bersama-sama mereka datang kepada Abu Bakar r.a, dan Mu'adz meminta kepada khalifah untuk mengambil seperdua hartanya. "Tidak satupun yang akan saya ambil darimu", ujar Abu Bakar r.a. "Sekarang harta itu telah halal dan jadi harta yang baik", kata Umar menghadapkan pembicaraannya kepada Mu'adz. Andai diketahuinya bahwa Mu'adz memperoleh harta itu dari jalan yang tidak sah, maka tidak satu dirham pun Abu Bakar yang shaleh itu akan menyisakan baginya. Namun Umar tidak pula berbuat salah dengan melemparkan tuduhan atau menaruh dugaan yang bukan-bukan terhadap Mu'adz. Hanya saja masa itu adalah mas gemilang, penuh dengan tokoh-tokoh utama yang berpacu mencapai puncak keutamaan. Di antara mereka ada yang berjalan secara santai, tak ubah bagi burung yang terbang berputar-putar, ada yang berlari cepat, dan ada pula yang berlari lambat, namun semua berada dalam kafilah yang sama menuju kepada kebaikan.Mu'adz pindah ke Syria, di mana ia tinggal bersama penduduk dan orang yang berkunjung ke sana sebagi guru dan ahli hukum. Dan tatkala Abu Ubaidah - amir atau gubernur militer di sana - serta shahabat karib Mu'adz meninggal dunia, ia diangkat oleh Amirul Mu'minin Umar sebagai penggantinya di Syria. Tetapi hanya beberapa bulan saja ia memegan jabatan itu, ia dipanggil Allah untuk menghadap-Nya dalam keadaan tunduk dan menyerahkan diri.Umar r.a. berkata: "Sekiranya saya mengangkat Mu'adz sebagai pengganti, lalu ditanya oleh Allah kenapa saya mengangkatnya, maka akan saya jawab: Saya dengar Nabi-Mu bersabda: Bila ulama menghadap Allah Azza wa Jalla, pastilah Mu'adz akan berada di antara mereka . . . . !"Mengangkat sebagai pengganti yang dimaksud Umar di sisi ialah penggantinya sebagi khalifah bagi seluruh Kaum Muslimin, bukan kepala sesuatu negeri atau wilayah. Sebelum menghembuskan nafasnya yang akhir, Umar pernah ditanyai orang: "Bagaimana jika anda tetapkan pengganti anda?" artinya anda pilih sendiri orang yang akan menjadi khalifah itu, lalu kami bai'at dan menyetujuinya . . . .? Maka ujar Umar: "Seandainya Mu'adz bin Jabal masih hidup, tentu saya angkat ia sebagi khalifah, dan kemudian bila saya menghadap Allah Azza wa Jalla dan ditanya tentang pengangkatannya: Siapa yang kamu angkat menjadi pemimpin bagi ummat manusia, maka akan saya jawab: Saya angkat Mu'adz bin Jabal setelah mendengar Nabi bersabda: Mu'adz bin Jabal adalah pemimpin golongan ulama di hari qiamat."Pada suatu hari Rasulullah SAW, bersabda: "Hai Mu'adz! Demi Allah saya sungguh sayang kepadamu. Maka jangan lupa setiap habis shalat mengucapkan: Ya Allah, bantulah daku untuk selalu ingat dan syukur serta beribadat dengan ikhlas kepada-Mu."Tepat sekali: "Ya Allah, bantulah daku . . . !"Rasulullah SAW selalu mendesak manusia untuk memahami makna yang agung ini yang maksudnya ialah bahwa tiada daya maupun upaya, dan tiada bantuan maupun pertolongan kecuali dengan pertolongan dan daya dari Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar . . . .Mu'adz mengerti dan memahami ajaran tersebut dan telah menerapkannya secara tepat . . . . Pada suatu pagi Rasulullah bertemu dengan Mu'adz, maka tanyanya: "Bagaimana keadaanmu di pagi hari ini, hai Mu'adz?""Di pagi hari ini aku benar-benar telah beriman, ya Rasulullah," ujar Mu'adz"Setiap kebenaran ada hakikatnya," ujar Nabi pula, "maka apakah hakikat keimananmu?"Ujar Mu'adz: "Setiap berada di pagi hari, aku menyangka tidak akan menemui lagi waktu sore. Dan setiap berada di waktu sore, aku menyangka tidak akan mencapai lagi waktu pagi. Dan tiada satu langkah pun yang kulangkahkan, kecuali aku menyangka tiada akan diiringi dengan langkah lainnya. Dan seolah-olah kesaksian setiap ummat jatuh berlutut, dipanggil melihat buku catatannya. Dan seolah-olah kusaksikan penduduk surga menikmati kesenangan surga. Sedang penduduk neraka menderita siksa dalam neraka."Maka sabda Rasulullah SAW : "Memang, kamu mengetahuinya, maka pegang teguhlah jangan dilepaskan!"Benar dan tidak salah. Mu'adz telah menyerahkan seluruh jiwa raga dan nasibnya kepada Allah, hingga tidak suatu pun yang tampak olehnya hanyalah Dia. Tepat sekali gambaran yang diberikan Ibnu Mas'ud tentang kepribadiannya. katanya:"Mu'adz adalah seorang hamba yang tunduk kepada Allah dan berpegang teguh kepada Agama-Nya. Dan kami menganggap Mu'adz serupa dengan Nabi Ibrahim a.s . . . ."Mu'adz bin Jabal r.a senantiasa menyeru manusia untuk mencapai ilmu dan berdzikir kepada Allah. Diserunya mereka untuk mencari ilmu yang benar lagi bermanfaat, dan katanya: "Waspadalah akan tergelincirnya orang yang berilmu! Dan kenalilah kebenaran itu dengan kebenaran pula, karena kebenaran itu mempunyai cahaya"Menurut Mu'adz, ibadat itu hendaklah dilakukan dengan cermat dan jangan berlebihan. Pada suatu hari salah seorang Muslim meminta kepadanya agar diberi pelajaran. "Apakah anda sedia mematuhinya bila saya ajarkan?" tanya Mu'adz"Sungguh, saya amat berharap akan mentaati anda!" ujar orang itu. Maka kata Mu'adz kepadanya: "Shaum dan berbukalah, Lakukanlah shalat dan tidurlah, Berusahalah mencari nafkah dan janganlah berbuat dosa, dan janganlah kamu mati kecuali dalam beragama Islam, Serta jauhilah do'a dari orang yang teraniaya."Menurut Mu'adz, ilmu itu ialah mengenal dan beramal, katanya: "Pelajarilah segala ilmu yang kalian sukai, tetapi Allah tidak akan memberi kalian manfaat dengan ilmu itu sebelum kalian mengamalkannya lebih dulu."Baginya iman dan dzikir kepada Allah ialah selalu siap siaga demi kebesaran-Nya dan pengawasan yang tak putus-putus terhadap kegiatan jiwa. Berkata Al-Aswad bin Hilal: "Kami berjalan bersama Mu'adz, maka katanya kepada kami; Marilah kita duduk sebentar meresapi iman . . . .!"Mungkin sikap dan pendiriannya itu terdorang oleh sikap jiwa dan fikiran yang tiada mau diam dan bergejolak sesuai dengan pendiriannya yang pernah ia kemukakan kepada Rasulullah, bahwa tiada satu langkah pun yang dilangkahkannya kecuali timbul sangkaan bahwa ia tidak akan mengikutinya lagi dengan langkah berikutnya. Hal itu ialah karena tenggelamnya dalam mengingat-ingat Allah dan kesibukannya dalam menganalisa dan mengoreksi dirinya.Sekarang tibalah ajalnya, Mu'adz dipanggil menghadap Allah . . . Dan dalam sakarat maut, muncullah dari bawah sadarnya hakikat segala yang bernyawa ini, dan seandainya ia dapat berbicara akan mengalirlah dari lisannya kata-kata yang dapat menyimpulkan urusan dan kehidupannya . . . .Dan pada saat-saat itu Mu'adz pun mengucapkan perkataan yang menyingkapkan dirinya sebagai seorang Mu'min besar. Sambil matanya menatap ke arah langit, Mu'adz munajat kepada Allah yang Maha Pengasih, katanya: "Ya Allah, sesungguhnya selama ini aku takut kepada-Mu, tetapi hari ini aku mengharapkan-Mu. Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa aku tidaklah mencintai dunia demi untuk mengalirkan air sungai atau menanam kayu-kayuan, tetapi hanyalah untuk menutup haus dikala panas, dan menghadapi saat-saat yang gawat, serta untuk menambah ilmu pengetahuan, keimanan dan ketaatan."Lalu diulurkanlah tangannya seolah-olah hendak bersalaman dengan maut, dan dalam keberangkatannya ke alam ghaib masih sempat ia mengatakan:"Selamat datang wahai maut . . .Kekasih tiba di saat diperlukan . . . "Dan nyawa Mu'adz pun melayanglah menghadap Allah SWT. . .Kita semua kepunyaan Allah SWT . . .Dan kepada-Nya kita kembali . . .

PAGI YANG HANGAT

Pagi-pagi, di depan komputer. Diskusi hangat seputar fatwa haram golput berakhir dengan kesimpulan agar fatwa tersebut dapat disosialisasikan dengan menjelaskan dasar-dasar naqliah keluarnya fatwa tersebut.
Terkait golput, ini merupakan fenomena yang bisa menurunkan legitimasi pemerintahan yang akan dipilih nanti. Apalagi setelah ada ajakan dari orang-orang yang telah kecewa dengan pemerintahan sekarang. Setelah beberapa kali pemilihan, mereka melihat tidak ada perubahan yang berarti dalam kehidupan berbangsa dan bernegara terutama dalam peningkatan kesejahteraan. Fatwa MUI tersebut lahir untuk melawan wacana ajakan golput tersebut.
Sebelumnya, aku sudah terlibat dalam diskusi hangat tentang sepakbola terutama liga Inggris yang dianggap sebagai liga terbaik di dunia. Mungkin anggapan tersebut tidak salah karena siaran pertandingan liga tersebut, khususnya pertandingan tim-tim terbaik, hanya dapat disaksikan melalui siaran TV berbayar. Kebetulan dalam rombongan kami ada tiga orang yang menjagokan tim yang berbeda dari liga tersebut. Aku sendiri menjagokan Liverpool, tim kota kelompok The Beatles. Kekagumanku pada tim ini berawal ketika menyaksikan tim tersebut bertanding dalam final liga champion tahun 1985 melawan juventus Italia. Pertandingan tersebut berakhir dengan tragedi tewasnya sekitar 85 orang penonton akibat kerusuhan yang diakibatkan oleh brutalisme pendukung Liverpool. Akibat kejadian tersebut, tim-tim Inggris divonis tidak boleh mengikuti seluruh kejuaraan eropa selama beberapa tahun. Walau akhirnya kalah, penampilan Liverpool, dengan gaya umumnya tim-tim Inggris – Kick and Run, membuatku kagum. Usiaku waktu itu sekitar 12 tahun. Aku tidak ingat nama-nama pemain yang ada di situ, namun yang aku tahu mereka adalah tim juara. Belakangan tim itu dihuni oleh nama-nama seperti John Barnes, Ian Rush, Michael Owen, Robbie Fowler, dsb. Sayangnya sudah hampir 15 tahun tim tersebut tidak lagi pernah juara di tingkat lokal, satu kali di liga champion Eropa.
Ketika liga-liga dunia periode 2008/2009 mulai bergulir, ada sedikit harapan juara bagi Liverpool karena permainan yang konsisten dan memimpin liga di awal musim. Namun memasuki putaran kedua, penampilannya mulai menurun sehingga terpuruk di urutan kedua bahkan ketiga.
Kehangatan pagi tentu saja dimulai dari rumah. Bangun pagi, shubuh berjama’ah di masjid, bercengkrama ditemani hangatnya kopi, kecup anak isteri, berdo’a untuk mereka, pamit kerja dengan muka cerah dan salam mesra. Ingatkah kita akan ayat al-Qur’an yang bertanya “Nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan?”. Pagi yang indah, udara yang sejuk, isteri yang shalihah, anak-anak yang cerdas dan sehat, kopi/teh hangat, tidakkah cukup itu sebagai bukti kecintaan Allah kepada kita? Lalu kenapa kita selalu ingkar akan ajaranNya? Masihkah kita akan berburuk sangka ketika mendapat ujian berupa musibah sementara nikmatNya tidak ada yang sanggup menghitung?

TERNYATA……….

Pagi di depan Pangrango Plaza Bogor, di dalam mobil jemputan, menunggu seorang teman. Seorang anggota CPM berdiri di tengah jalan depan gerbang Kebon Raya Bogor.
Tangannya melambai-lambai memberikan isyarat agar mobil melaju atau melambat bahkan berhenti. Beberapa mobil masuk ke gerbang Kebun Raya melalui jalur yang sebenarnya terlarang. Tidak ada polisi di sana. Kami langsung mengira ada acara yang diadakan oleh salah satu lembaga militer.

Tiba-tiba ada bunyi rem mendadak dari sebuah kijang lama. Di depannya, sebuah angkot juga melakukan hal yang sama. Sebuah mobil yang akan mengikuti acara, kebablasan sehingga harus ngerem mendadak untuk belok kanan. Mungkin awalnya dia akan melakukan hal yang benar dengan berputar dulu, karena melihat ada tentara yang berjaga di situ maka ia pun mendadak belok kanan tanpa mempedulikan kendaraan di belakangnya. Seenaknya sendiri, kalangan tentara, tidak peduli keselamatan orang lain, melanggar aturan, tidak ada yang berani melarang. Itulah sedikit gambaran kehidupan di negeri ini. Masih dimiliki oleh sekelompok orang.

Ada juga berita tentang pemukulan seorang tentara berpakaian preman yang menumpang kereta api tanpa membayar. Sering juga kita saksikan tentara naik kendaraan umum tanpa membayar.

Pemilihan pemimpin bangsa ini juga masih didominasi oleh paduan militer, artinya militer tidak bisa dipisahkan dari kehidupan negeri ini. Setelah lebih dari tiga puluh tahun dipimpin oleh seorang militer, militerisme begitu kuat mencengkeram sendi kehidupan bangsa ini, mungkin itulah salah satu pengaruh peran sospol yang pernah dicanangkan oleh para pendahulu bangsa yang didominasi oleh kalangan militer. Pengaruh Soekarno yang sipil sama sekali dihancurkan tanpa jejak. Maka tak ayal, begitu banyak dugaan akan peran militer dalam coupe terhadap pemerintahan Soekarno.

Setelah era Soeharto, beberapa saat negeri ini dipimpin oleh kalangan sipil dan dianggap tidak berhasil. Ketika SBY yang militer maju dalam pemilihan presiden, secara otomatis mendapat dukungan dari banyak kalangan dengan kombinasi sipil-militer.

Sampai saat ini, militer dari angkatan manapun masih merasa sebagai kalangan kelas satu sampai lima di negeri ini, yang lain kelas enam ke atas. Gaya premanisme, backing perusahaan, menjadi komisaris di perusahaan-perusahaan, dll. Mungkin rakyat negeri ini harus masih bersabar mendapatkan hak yang sama akan kemakmuran dan kekayaan negeri ini. Memang tidak hanya militer, etnis tertentu, kalangan berduit, pejabat gila harta, wakil rakyat silau dunia, adalah bentuk lain penjajahan terhadap perikehidupan bangsa ini.

Ternyata…belum ada perubahan yang berarti setelah sepuluh tahun reformasi…..maka bersabarlah…!!!!

HIDUP BAHAGIA TANPA RIBA

Ayat-ayat tentang Riba
QS. Al-Baqarah (2) : 275
- Hukuman para pelaku riba antara lain, berdiri pada hari kiamat seperti orang yang kesurupan/kerasukan setan lantaran tekanan penyakit gila
- Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba
- Pelaku riba diancam dengan api neraka (juga terdapat dalam QS. Ali Imran (3) : 130-131

QS. Al-Baqarah (2) : 276
- Allah tidak memberikan berkah pada harta hasil riba dan akan memusnahkannya serta membinasakannya
QS. Ar-Rumm (30) : 39
- Riba hanya menambah pada sisi manusia tetapi tidak pada sisi Allah SWT

QS. Al-Baqarah (2) : 278-279
- Allah dan RasulNya akan memerangi para pelaku riba

QS. Al-Baqarah (2) : 281
- Allah mengancam para pelaku riba akan hisab pada hari kiamat yang pasti kedatangannya dan kepastian perjumpaan hamba dengan tuhannya.

Hadits-Hadits Rasulullah SAW tentang Riba
1. Riba menyebabkan pelakunya mengalami kehancuran dan kebinasaan di dunia dan akhirat (Hadits Muttafaqun alaih)
2. Satu dirham riba lebih parah dari 36 kali zina (HR. Imam Ahmad dan ath Thabrani, Shahihul Jami’ juz 1 nomer hadits 3375)
3. Allah melaknat yang memakan riba, yang memberi makan dengannya, saksinya dan penulisnya (semua yang terlibat dalam proses riba) (HR. Muslim)
4. Riba akan mendatangkan adzab Allah (HR. ath Thabrani, al-Hakim dan hadits ini ada di Shahihul Jami al-Albani juz 1 hadits no. 679)
5. Pintu riba yang paling ringan seperti menzinahi ibunya (Hadits ini ada di Shahihul Jami al-Albani juz 1 no. 3541)
6. Riba meskipun hasil dzahirnya banyak namun akibatnya akan menjadi sedikit (HR. al-Hakim, Shahihul Jami al-Albani juz 1 no. 3542). Bersesuaian dengan firman Allah Ta’ala dalam QS. 2 : 276
7. Pelaku riba akan diceburkan ke sungai darah (HR. al-Bukhari)
8. Riba sama dengan syirik yang mempunyai tujuh puluhan pintu (HR. al-Bazzar, dan Ibnu Majjah, Shahihut Targhib karya al-Albani, juz 2 no. 1852)
9. Munculnya riba merupakan salah satu tanda akan datangnya kiamat disamping perzinaan dan khamar (HR. ath-Thabrani, Shahihut Targhib wat Tarhib no. 1861)
10. Riba merupakan salah satu dosa yang menghalangi dari ampunan Allah (HR. ath-Thabrani, Shahihut Targhib wat Tarhib no. 1862). Hadits ini mengisyaratkan begitu besarnya dosa riba, namun ini tetap dapat diampuni kalau pelakunya bertaubat sesuai dengan Kitabullah dan as-Sunnah
11. Pelaku riba akan diubah rupanya menjadi kera atau babi (Shahih at-Targhib no. 1864)
12. Rasulullah menghapuskan dan menolak riba dengan meletakkannya di bawah telapak kakinya dan merupakan perbuatan jahiliyah (HR. Muslim no. 1218, bab haji)

RIBA DAN HUTANG

Riba merupakan penyebab terjadinya hutang bagi para pemakai jasa ribawi. Beberapa hadits menyebutkan bahwa hutang akan menyebabkan tergantungnya seorang akan pengampunan dosa dari Allah SWT. Dan penyebab tersebut merupakan hutang yang syar’I, maka akan lebih fatal akibatnya atas hutang yang didapat melalui proses ribawi.

Para ulama sepakat bahwa riba adalah haram, bunga bank atau lainnya adalah haram. Yang menghalalkan riba telah jadi kafir, yang melakukannya telah melakukan dosa besar, ia fasiq dan berani memerangi Allah dan RasulNya. Kecil atau besar bunga merupakan riba yang diharamkan.

Haram hukumnya bagi seseorang untuk mendengar dan menaati suruhan untuk bermaksiat kepada Allah SWT. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim. Juga sejalan dengan QS. An-Nisa (4) : 59 dan QS. Al-Maidah (5) : 44-50.

Pada realita saat ini, tidak ada keadaan darurat untuk melakukan riba. Makan roti dengan minyak dan tinggal di gubug reot lebih baik daripada makan madu dan tinggal di rumah mewah tetapi haram.

Diantara bahaya riba adalah :

- Pelakunya diperangi Allah dan RasulNya
- Dihapuskannya barakah dalam harta, jiwa, isteri dan anak-anak
- Menyebabkan tenggelam dalam hutang
- Terhalang dari ketenangan jiwa
- Tertimpa penyakit jiwa akibat dari kegelisahan
- Kesedihan dan memakan harta dengan cara bathil
- Mendapatkan murka dari Allah
- Menyebabkan terjangkit penyakit hati
- Pelakunya terbiasa mempunyai sifat dusta, bersiasat, bakhil, menipu dan mendatangkan kekafiran

Sedangkan fatwa MUI dengan gambling menyebutkan bahwa bunga yang selama ini dipraktekkan oleh bank-bank konvensional ataupun lembaga-lembaga keuangan lainnya termasuk dalam kategori praktek riba dalam pengertian syar’i yang diharamkan. Lihat fatwa MUI nomor 1 tahun 2004 tentang Bunga (Interest/Fa’idah)